Guru MAN Insan Cendekia Gorontalo Ikuti Seri Pelatihan Penulisan Cerita Anak

Guru MAN Insan Cendekia Gorontalo Ikuti Seri Pelatihan Penulisan Cerita Anak
Guru MAN Insan Cendekia Gorontalo Ikuti Seri Pelatihan Penulisan Cerita Anak

Bambang Trimansyah, salah satu pemateri sedang menyampaikan materi dalam Seri Pelatihan Penulisan Cerita Anak Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Tilongkabila-(icg.sch.id)-Dua guru MAN Insan Cendekia Gorontalo mengikuti seri pelatihan penulisan cerita anak yang dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo. Kurnia Azizah dan Atik Khikmiyati adalah guru MAN ICG yag berhasil menjadi peserta dari 20 penulis Gorontalo  dalam kegiatan yang dikemas secara daring dan luring tersebut. Seri pelatihan ini dikemas secara intensif dengan peserta terbatas dua puluh peserta. Peserta diseleksi lewat karya yang dikirim ke panitia penyelenggara. Sesi daring  telah dilaksanakan sejak bulan April sedangkan sesi luring diselenggaran dari tanggal (13-15/6) di hotel Maqna dan (22—24/6) di Hotel Aston. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini di antaranya penggalian ide cerita anak, penjejangan buku anak, penerjemahan buku anak dalam bahasa Gorontalo, dan ilustrasi buku anak.

“Sebenarnya ini bagian dari program Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP)  di Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo. Kami diminta mendokumentasikan naskah berbahasa Gorontalo dan menerjemahkan dalam bahasa  Indonesia kemudian bahasa Inggris” demikian ungkap Mohommad Rosadi, panitia pelaksana kegiatan. Rosadi  menjelaskan lebih lanjut bahwa ada kendala dalam proses dokumentasi naskah berbahasa Gorontalo. Terbatasnya naskah berbahasa Gorontalo menyebabkan sulitnya program tersebut terlaksana. Oleh karena itu, kantor bahasa Gorontalo berinisiatif melaksanakan pelatihan ini.

“Menarik sekali materi yang diberikan, terutama tentang penjejangan buku anak dan penerjemahan buku anak” ungkap Kurnia Azizah salah satu peserta dalam kegiatan ini. Menurut Kurnia dalam materi penerjemahan dia tidak hanya belajar menerjemahkan ke dalam bahasa Gorontalo tetapi juga budaya Gorontalo. Tantangan selanjutnya peserta harus menyelesaikan karya buku dwibahasa untuk diikutkan dalam sayembara menulis buku cerita anak yang rencananya di laksanakan pada bulan Juli.(miyatik)

SHARE

TINGGALKAN KOMENTAR