
Kepala MAN IC Gorontalo Menjadi Narasumber Moderasi Beragama Kegiatan PPKKM Angkatan XI di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
TILONGKABILA-(icg.sch.id)- Kepala MAN IC Gorontalo, Dr. Hj. Jasmaniar, S.E., M.Ec Dev., ditunjuk sebagai narasumber moderasi beragama oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) pada acara Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah (PPKKM) Swasta Angkatan XI di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Kegiatan PPKKM berlangsung selama 6 hari, Minggu-Sabtu, (6-13/11/2022). Kegiatan PPKKM merupakan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Direktorat GTK bekerja sama dengan PUSDIKLAT Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kabupaten Bone. Tidak hanya sendiri, Jasmaniar berpartner dengan Dr. Abdurrafiq, M.Pd.I. saat menyampaikan materi moderasi beragama.
Pada kegiatan PPKKM Angkatan XI di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jasmaniar menyampaikan materi “Sosialisasi Moderasi Beragama.” Menurut Jasmaniar, Moderasi Beragama masuk kedalam salah satu program prioritas Kementerian Agama saat ini. Menurutnya, Moderasi Beragama menjadi salah satu kunci terciptanya kerukunan bagi bangsa Indonesia yang memiliki beragam perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan.
“Selain menjadi salah satu program yang penting di Kementerian Agama, Moderasi Beragama memegang peranan penting bagi kerukunan dan perdamaian bagi masyarakat Indonesia yang beragam dari segi suku, agama, ras, dan antar golongan,” papar Jasmaniar.
Jasmaniar berpendapat bahwa selama ini banyak konflik dan masalah terjadi ditengah umat baik antar golongan maupun agama disebabkan kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai agama sehingga menimbulkan tindakan anarkis dan radikal terhadap kelompok atau golongan tertentu karena terprovokasi oleh sebagian ulah kelompok yang belum tentu bisa diterima kebenarannya.
“Pemahaman agama yang baik adalah pemahaman yang moderat, yaitu sebuah pemahaman beragama yang tidak menganut paham ekstrimisme dan radikalisme baik sayap kiri maupun sayap kanan. Hal ini penting agar umat tidak terprovokasi dan terpecah belah dengan isu-isu yang tidak benar karena kurangnya pengetahuan tentang agama. Disinilah peran moderasi beragama penting untuk dibumikan ditengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. (Agunka)