Kunjungi Sekolah Unggul di Malang, MAN Insan Cendekia Gorontalo Gali Informasi dan Bangun Silaturahim

Kunjungi Sekolah Unggul di Malang, MAN Insan Cendekia Gorontalo Gali Informasi dan Bangun Silaturahim
Kunjungi Sekolah Unggul di Malang, MAN Insan Cendekia Gorontalo Gali Informasi dan Bangun Silaturahim

(BoneBolango, MAN IC Gorontalo) MAN Insan cendekia Gorontalo yang terdiri atas 2 guru, 2 staf tata usaha, dan 3 perwakilan komite madrasah melaksanakan kunjungan di dua sekolah unggul di kota Malang, (19/12/2021).

Kunjungan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2021 di MAN 2 Kota Malang. Tim langsung disambut hangat oleh kepala MAN 2 kota Malang, Drs. H. Mohammad Husnan, M. Pd. Sasaran kunjungan ini berupa studi penerapan kurikulum berbasis SKS dan optimalisasi peran komite dalam mendukung program madrasah. Setelah acara penyambutan, tim berbagi dalam beberapa kelompok untuk bisa menggali setiap aspek yang dibutuhkan seperti bidang kurikulum, kesiswaan, humas, dan tata usaha.
Dalam kesempatan tersebut, Husnan menyampaikan bahwa komite berperan penting untuk mendukung program madrasah terutama untuk meningkatkan prestasi siswa, “Seluruh program yang dijalankan di MAN 2 Kota Malang mendapatkan dukungan penuh dari komite madrasah karena komite merupakan partner yang harus saling bersinergi dengan madrasah”. Kesuksesan peran komite di MAN 2 Kota Malang menjadi inspirasi bagi MAN IC Gorontalo untuk merencanakan strategi peningkatan kualitas program-program madrasah.

Selain mengunjungi MAN 2 Kota Malang, Tim MAN IC Gorontalo berkesempatan membuka kerja sama awal dengan SMAN 3 Malang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari berikutnya, Jumat, 17 Desember 2021. Sasaran kunjungan tidak jauh berbeda, yaitu terkait penerapan kurikulum dan pendidikan karakter di sekolah.
Sembari berkeliling di area sekolah yang merupakan salah satu cagar budaya di kota Malang, tim menemukan pola luar biasa dalam penanaman pendidikan karakter di SMA 3 Malang. Menurut kepala SMA 3 Kota Malang, Hj. Asri Widiapsari, M.Pd., SMAN 3 Malang kini mengubah pola pendisiplinan siswa dengan menghilangkan sistem punishment (hukuman). “Kami berkomitmen tidak akan mengeluarkan siswa karena setiap siswa itu unik dengan kecerdasan differential masing-masing, setiap siswa yang melakukan kesalahan akan dibina oleh BK kemudian membayar kesalahan dengan melakukan kebaikan” tuturnya.
Menutut Atik Khikmiyati selaku ketua rombongan, banyak hal positif dan sistem yang layak ditiru dari kiedua sekolah tersebut, “Kita akan menelaah dan mempresentasikan hasil kunjungan kami kepada madrasah untuk tindak lanjut ke depan dalam upaya peningkatan kualitas sistem dan program di madrasah kita,” ujarnya. (KA)

SHARE

TINGGALKAN KOMENTAR