Peneliti BRIN Pusat Tinjau MAN IC Gorontalo.

Peneliti BRIN Pusat Tinjau MAN IC Gorontalo.
Peneliti BRIN Pusat Tinjau MAN IC Gorontalo.

Peneliti BRIN meninjau Green House MAN IC Gorontalo.

Tilongkabila-(icg.sch.id)- Rudy Harisyah Alam, M.A, seorang peneliti BRIN (Badan Riset Dan Inovasi Nasional) mengunjungi MAN IC Gorontalo pada hari Senin, (13/06). Rudy disambut oleh staf humas di ruang tunggu PTSP gedung administrasi sebelum diterima oleh Kepala Madrasah MAN IC Gorontalo di ruang kerja. Kedatangan peneliti BRIN ke MAN IC Gorontalo sesuai dengan surat masuk yang diterima oleh staf persuratan MAN IC Gorontalo Nomor : B-22799/III.7.8/KP.11.00/6/2022 yang menugaskan saudara Rudy Harisyah Alam, M.A untuk mengumpulkan data lapangan terkait Kajian Kualitatif Long Form Sensus Penduduk 2020 BPS-BRIN.

“Kedatangan Sdr. Rudy adalah untuk mengumpulkan data lapangan terkait “Green Economy.”Beliau adalah seorang peneliti yang ditugaskan dari BRIN Pusat untuk melihat program Ekonomi Hijau yang diselenggarakan di MAN IC Gorontalo seperti pertanian yang mencakup padi dan sayuran, Green House, peternakan yang meliputi budidaya ikan Nila, dan pengolahan sampah untuk menjaga lingkungan,”tutur Kepala Madrasah MAN IC Gorontalo saat diwawancarai staf humas.

Dalam kesempatan tersebut, peneliti BRIN mewawancarai beberapa nara sumber langsung yaitu Dr. Jasmaniar, S.E, M.Ec.Dev selaku Kepala MAN IC Gorontalo, Iron Tangkudung selaku laboran Biologi, dan Tony Akuna selaku koordinator tenaga kebersihan. Saat ditanya mengenai usaha pengelolaan sampah dan tanaman sayuran Iron mengatakan bahwa sebelum pandemi Covid-19 siswa MAN IC Gorontalo telah menjalankan pengelolaan sampah dan bertanam sayuran seperti Terong, Kangkung Organik, dan Tomat. “Sampah-sampah organik dimasukkan di tempat khusus penyimpanan selama empat (4) bulan dan diambil bagian paling bawah untuk digunakan sebagai pupuk tanaman Terong, Kangkung, dan Tomat,”Jelas Iron.

Tony Akuna saat ditanya mengenai sawah dan Ikan mengatakan kepada peneliti bahwa usah pertanian berjalan terus hingga saat ini namun untuk budidaya Ikan Nila berhenti saat pandemi Covid-19 dan akan dilanjutkan bulan mendatang setelah mendapat bibit  Ikan Nila dari desa setempat. “Sawah dimulai dari pembajakan lahan sawah, penghamburan, pemupukan, dan pemanenan. Untuk Perikanan, kami membudidayakan empat ribu (4000) ekor Ikan Nila sebelum pandemi Covid-19 dan akan dilanjutkan bulan depan bila mendapat bantuan bibit dari desa setempat.”imbuh Tony.

Selepas wawancara, peneliti diajak berkeliling untuk meninjau infrastruktur pendidikan di gedung pendidikan, lokasi Green House, Kolam Ikan, dan sawah MAN IC Gorontalo. (AK)

 

Penulis             : Agung Kurniawan (AK)

Editor              : Jasmaniar (JA)

 

SHARE

TINGGALKAN KOMENTAR