
Pengembangan Wawasan Bagi Tenaga Kependidikan di Lingkungan MAN IC Gorontalo
TILONGKABILA-(icg.sch.id) Sebanyak 41 (empat puluh satu) tenaga kependidikan MAN IC Gorontalo mengikuti pengembangan wawasan yang diselenggarakan di gedung Arafah/Lt.2, kompleks Wisma Haji, hari Sabtu dan Minggu, (05-06/11/2022). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari dibuka oleh Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, H.Mahmud Y.Bobihu. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal sekaligus persiapan bagi tenaga kependidikan non-ASN mengenai PPPK (Pegawai Pemerintah Dengan perjanjian Kerja) tahun 2023. Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber yang terdiri dari:
Narasumber Pengembangan Wawasan Bagi Tenaga Kependidikan
- Iswan Hamzah, S.Pd, M.Ec.Dev (Widyaiswara Ahli Muda BPSDM Gorontalo)
- Andriean Anjar, S.Sos., M.Si (Kepala dinas Pendidikan Kab. Bone Bolango)
- Dr. Hj. Jasmaniar, S.E., M.Ec. Dev (Kepala MAN Insan Cendekia Gorontalo
Saat membuka kegiatan, Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, H. Mahmud Y.Bobihu menyampaikan dukungan dan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini karena bisa memberikan persiapan dan bekal pemahaman terkait PPPK. “Kegiatan pengembangan wawasan bagi tenaga kependidikan ini bisa diselenggarakan baik di Gorontalo maupun di luar daerah selama menjadi program sekolah dan memberikan manfaat terhadap peningkatan kinerja terhadap madrasah,” Terang Mahmud.
Di hari pertama kegiatan, Iswan Hamzah selaku narasumber kegiatan menyampaikan dua materi yaitu Manajemen Kebijakan PPPK Berdasar PP. 49 tahun 2018 dan Orientasi PPPK. Menurutnya kebijakan PPPK masih akan mengalami penambahan dan penyempurnaan kebijakan karena masih ada beberapa persoalan yang belum diakomodir didalam peraturan misalnya mengenai kebijakan kenaikan pangkat, mutasi, dan juknis seleksi kompetensi bagi peserta yang memegang sertifikat profesi.
Pada materi selanjutnya yang dipaparkan langsung oleh Kepala madrasah, menyampaikan bahwa modurasi beragama sebagai kunci terciptanya kerukunan ditingkat lokal, nasional serta global. Hal ini dipandang perlu untuk disampaikan karena modurasi beragama merupakan cara pandang sikap, praktik dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum yang berlandaskan prinsip keadilan, berimbang, dan mentaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
Pada hari ke tiga, Andriean Anjar, selaku narasumber, menyampaikan materi terkait mekanisme rekrutmen ASN (Aparatur Sipil Negara) dan pembahasan soal menghadapi PPPK. Andriean Anjar memberikan soal umum dengan memanfaatkan fasilitas internet. Peserta mengerjakan 50 soal umum dengan antusias dan serius.
Kegiatan pengembangan wawasan bagi tenaga kependidikan berorientasi terhadap peningkatan wawasan mengenai kebijakan pemerintah merekrut tenaga pendidik dan tenaga kependidikan melalui peraturan yang sudah diterbitkan pemerintah. Peserta akan mendapat bekal wawasan dan pengetahuan mengenai bidang yang akan diujikan saat seleksi kompetensi PPPK. (Agunka/JA)