
Workshop Moderasi Beragama, Kakanwil Ajak Guru MAN IC Gorontalo Menjadi Agen Kerukunan Membumikan Moderasi Beragama
Workshop Moderasi Beragama Guru MAN IC Gorntalo di Maqna Hotel, Sabtu (29/10/2022)
TILONGKABILA-(icg.sch.id)- Guru MAN IC Gorontalo menerima pelatihan Moderasi Beragama yang dilaksanakan di Maqna Hotel, Sabtu (29/10/2022). Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo menghadirkan dua narasumber moderasi beragama, Donald Q. Tungkagi, M.A. dan Eka Putra B. Santoso, M.Sos dari IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sultan Amay Gorontalo.
Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, DR. H.M. Muflih B. Fattah, M.M, sebelum membuka kegiatan menyampaikan bahwa guru MAN IC Gorontalo bisa menjadi agen kerukunan moderasi beragama bagi masyarakat luas. “Kita sudah paham betul bahwa tujuh program prioritas Kemenag RI salah satunya adalah Moderasi Beragama. Harapannya guru MAN IC Gorontalo bisa mengetahui dan membumikan isi literasi beragama ini. ASN kemenag bisa menjadi motor penggerak, aktor kerukunan di masyarakat. Lewat pendidikan, pendidik diharap menjadi agen perubahan dan aktor kerukanan,” jelas Donald.
Muflih juga mengingatkan agar warga Gorontalo waspada dan tidak lengah menjaga moderasi dan toleransi mengingat warga Gorontalo termasuk ke dalam masyarakat majemuk dengan menganut berbagai agama.
“Kita ketahui bahwa masyarakat Gorontalo adalah masyarakat majemuk agar kita waspada dari gesekan-gesekan sosial yang bisa mengganggu suasanan rukun dan damai yang kita idam-idamkan. Kita mau bagaimana supaya umat beragama bisa bagus tapi kita tidak boleh lengah dan kecolongan dengan deteksi dini dengan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat luas,” Tambah Muflih.
Kepala MAN IC Gorontalo, Hj. Jasmaniar, mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan ini selain menjadi program yang penting adalah untuk membekali guru MAN IC Gorontalo pengetahuan agar tidak mudah terhasut oleh isu-isu maupun hoax mengenai agama.
“Moderasi menjadi program penting di madrasah agar kita menjadi tidak berlebih-lebihan dalam bersikap dalam beragama. Moderasi beragama dimaknai untuk tidak bersikap ektrem dalam beragama. Bagaimana kita semua bertoleransi dalam kehidupan bersama-sama dalam wadah bangsa Indonesia. Tujuan moderasi beragama agar peserta pelatihan tidak mudah termakan isu dan hoax terkait informasi dalam hal agama,” papar Jasmaniar. (Agunka)